Mengatasi Bau Mulut, Bisakah Secara Mandiri Atau Harus Ke Dokter Gigi?
Mengatasi bau mulut bisa dengan:
-
Diri
sendiri.
-
Datang
ke dokter gigi.
- Rujuk
ke spesialis penyakit dalam (Internist).
Mengatasi bau mulut secara mandiri. Bisakah? Untuk menjawab pertanyaan di
atas, perlu penulusuran kasus perkasus. Pada kasus yang RINGAN, umumnya BISA. Sebab, sebagian besar
penyebabnya adalah kurang menjaga kebersihan Rongga Mulut.
A.
CARA
MENGATASI SECARA MANDIRI.
Cara penanganan secara mandiri
artinya diselesaikan oleh diri sendiri,
diperlukan disiplin melakukan perawatan. Adapun cara perawatan oleh diri
sendiri berupa penyikatan gigi dan kerok lidah secara benar dan
teratur. Penggunaan dental floss untuk
sela-sela gigi (Flossing).
![]() |
Gambar 1. Penggunaan dental flosing (benang gigi), untuk membersihkan sela gigi. |
Tidak kalah pentingnya, yaitu
untuk kontrol ke Dokter Gigi (drg) setiap 6 bulan sekali untuk dilakukan
check up berkala secara rutin. Untuk dilakukan perawatan, bila ada gigi dan
jaringan sekitarnya yang bermasalah.
![]() |
Gambar 2. Lakukan kunjungan ke drg setahun dua kali untuk pemeriksaan check up kondisi gigi. |
B.
CARA
MENGATASI DENGAN BANTUAN DOKTER GIGI.
Pada kasus yang sudah PARAH,
memang TIDAK
BISA ditangani sendiri. Harus berkunjung ke klinik gigi. Diperlukan
pemeriksaan dan perawatan lebih seksama oleh drg umum, atau lebih khusus kepada
dokter
gigi Sp.PM (drg Spesialis Penyakit Mulut) yang lebih berkompeten
di bidang bau mulut.
kira-kira, apa yang
harus dirawat oleh dokter GIGI untuk mengatasi kasus Bau Mulut ya?
Dokter gigi atau dokter gigi Sp.PM akan memeriksa untuk mengetahui penyebab utama bau
mulut. Masalahnya bisa dipicu oleh
kondisi gigi itu sendiri atau ada kelainan pada penyakit dalam (sistemik). Dokter
gigi akan memeriksa area yang
bermasalah dalam mulut.
Gigi berlubang, tambalan yang
bocor, bentuk tambalan yang tidak baik, misal ujung nya terlalu tajam. Semua
ini berakibat makanan mudah tersangkut disini. Bila hal ini dibiarkan, maka
sisa makanan mudah melekat dan sulit dibersihkan. Protein dalam sisa makanan
dapat diubah oleh bakteri dalam mulut menjadi gas yang mudah menguap dan berbau
tidak sedap yang mengakibatkan bau mulut. Produk dari gas ini dinamakan Volatile sulfur Compound (VSC).
![]() |
Gambar 3. Gigi berlubang, salah satu sumber penyebab bau mulut, dan harus ditambal oleh dokter gigi |
Dokter gigi juga akan berusaha membersihkan karang gigi (Calculus) dan plak yang menumpuk dan
lengket dengan gigi. Sebab ini juga memicu menumpuknya kuman dan menyebabkan
kelainan pada gusi dan pada akhirnya juga menimbulkan si bau
mulut yang sangat mengusik ini.
![]() |
Gambar 4. Adanya karang gigi atau calculus yang menumpuk bisa menyebabkan bau mulut. |
Dokter gigi akan serta merta mengobati infeksi yang mungkin saja ada
dalam mulut. Bahkan mendeteksi adanya tumor, baik yang bersifat jinak maupun
ganas dalam rongga mulut penderita.
C.
CARA
MENGATASI DENGAN RUJUK KE SPESIALIS PENYAKIT DALAM (Internist)
Mungkinkah dokter gigi akan merujuk ke dokter spesialis lain untuk mengusir bau mulut yang menjengkelkan ini?
Apabila perawatan di dokter
gigi sudah tuntas, namun masih tidak dapat
mengatasi masalah ini. Biasanya dokter gigi Sp PM akan melakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan darah
lengkap untuk mengetahui fungsi organ tubuh yang lain (sistemik). Misalnya ada kelainan ginjal, kencing manis (Diabetes Mellitus) dan lain-lain seperti diutarakan pada
tulisan sebelumnya tentang
penyebab mau mulut secara sistemik.
![]() |
Gambar 5. Dirujuk ke dr spesialis penyakit dalam / internist untuk mengetahui adanya penyebab bau mulut karena penyakit kencing manis atau kelainan ginjal. (sumber: pikbest) |
Ketika ditemukan kelainan dalam
organ selain gigi akan dilanjutkan merujuk penderita untuk konsultasi dengan internist, untuk mengetahui kondisi
semua yang mungkin menjadi penyebabnya (sistemik) sekaligus merawat adanya
kelainan tersebut.
Apakah Bau mulut bisa berakhir?
BISA.
Syaratnya, jika anda rajin memeriksakan gigi ke dokter
gigi dan disiplin menjaga kebersihan mulut,
lambat laun. ARTINYA mulut Anda akan akan terkendali. Sebab bau mulut bukan penyakit
turunan atau menetap. Gaya hidup dan kondisi adalah penyebab terbesar bau
mulut.
Bau mulut bersumber dari mulut atau hidung yang
menghasilkan bau mengganggu. Kondisi halitosis yang kronis/lama tak dapat
dihilangkan hanya dengan pembersihan biasa, seperti sikat gigi dan flossing.
Bau mulut sesaat pada pagi hari sering dialami banyak orang, tapi
ini bukan termasuk gangguan bau mulut. Keluhan bau mulut tidak dibatasi usia, ras, jenis kelamin ataupun tingkat sosial ekonomi seseorang.
Well...Penulis ingin memberi beberapa tips dan
trik dalam mengatasi bau
mulut, antara lain adalah:
a.
a. Biasakan mengunyah permen karet atau permen tanpa
mengandung gula untuk meningkatkan produksi air liur. Kita ketahui bahwa air
liur dapat berfungsi semacam obat kumur, artinya sebagai pembersih mulut alami
dengan kandungan bahan yang dapat membunuh kuman, sehingga dapat mengurangi
jumlah bakteri dalam mulut.
![]() |
Gambar 6. Kunyah permen karet non sugar atau tanpa gula. (Sumber : pepsodent) |
Selain itu, bisa juga dengan menghisap pipi atau lidah
sendiri, maksudnya agar air liur dirangsang keluar lebih banyak lagi.
b. b. Pertahankan kelembaban mulut dengan minum air segelas
perhari. Pertahankan air dalam rongga mulut selama mungkin (minimum 20 detik) dan berkumur sebentar
sebelum dikeluarkan. Semakin lama air berada dalam mulut, akan semakin baik.
- Ketika menghadiri acara penting seperti resepsi atau
presentasi bisnis, Anda dapat berkumur dengan larutan hidrogen peroksida dan air. Dengan
perbandingan 50 : 50, sebanyak 1 sendok teh kemudian kumur dalam mulut selama 1 menit.
- Jika produksi air liur menurun, akan terjadi mulut
kering atau yang disebut xerostomia. Maka minumlah banyak air putih
Gambar 8. Minum banyak air putih, agar mulut tidak kering. - Memilih jenis sayuran, seperti wortel atau seledri
sebagai camilan. Perbanyak komsumsi sayur dan buah-buahaan. Sebisa
mungkin, jangan biarkan mulut Anda kering. Teguk air putih atau kunyalah sayur dan
buah, sehingga air liur
lancar. Karena air liur salah satu fungsinya untuk membunuh kuman ( karena
mulut kering sekali, bisa menyebabkan bau mulut)
Gambar 9 : Komsumsi aneka buah dan sayur untuk menghilangkan bau mulut.
- Kekurangan vitamin C adalah salah satu faktor
penyebab bau mulut. Bagi para perokok dianjurkan untuk mengkomsumsi vitamin C secara
rutin, karena nikotin merusak kandungan vitamin C dalam tubuh. Bagi pasien
bau
mulut yang parah
lebih baik berhenti merokok
Gambar 10. Jangan merokok, karena dapat menurunkan produksi air ludah. - Mulai saat ini, benahi dengan benar dan seksama
jadwal dari pembersihan gigi. Bersihkan geligi menggunakan pasta gigi.
Jangan lupa, lidah juga dibersihkan. Namun perlu diingat, untuk lidah cara pembersihannya
tanpa memakai pasta gigi. Pada lidah mengandung bakteri yang berasal dari
sisa maknan yang membusuk dan tertinggal pada lidah tersebut.
- Beberapa kondisi bau mulut yang disebabkan perut kosong atau puasa, hanya dapat
diatasi dengan satu langkah mudah, yaitu makan
jika sudah waktunya berbuka.
- Berkumurlah 3 kali sehari dengan cairan kumur. Sebetulnya, untuk tips ini masih menjadi perdebatan. Di satu pihak berpendapat, bahwa obat kumur, bahwa obat kumur dapat membunuh bakteri. Beberapa ahli lain mengatakan, sebaiknya tidak menggunakan obat kumur, karena ditakutkan adanya resistensi terhadap bakteri. Sehingga ketika sakit sudah kebal terhadap obat kumur. Dan menjadi sulit sembuh.
DAFTAR PUSTAKA.
1.
Antiplaque
total solution. Solusi total kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. By PT
Triple ace corporation. Depok- Indonesia. p. 11-12.
2.
Darmawan
L drg. 2007. Cara cepat membuat gigi sehat dan cantik dengan dental cosmetics +
kiat merawat gigi yang tepat dan efektif. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.p
62-63 & 134.
3.
Djamil
MS. 2008. Ke Dokter gigi ? Siapa takut !. Panduan lengkap kesehatan gigi
keluarga. IMP Publishing & Bagian Biokimia dan Biologi Oral FKG Universitas
Trisakti. Jakarta. Cetakan I. p. 20.
4.
Kadrianto
TH, Pradono SA. 2004. Stomatitis uremik ulseratif. Prosiding SINOM ( Seminar
Ilmiah Nasional Oral Medicine) in daily practice. Hotel Santika Surabaya, 6-7
September 2013. Airlangga University Press. Surabaya. p. 34-41.
5.
Martariwansyah.
2008. Gigiku kuat. Mulutku sehat. Hayati Quality Bandung. p. 7-9.
6.
Pramita
kalender, 2015.
7.
Pratiwi
D. 2007. Gigi sehat. Merawat gigi
sehari-hari. Buku Kompas. Jakarta.p. 32-34.
8.
Siahaan
PB. 2014. Diary sang dokter. Berbagi pengalaman “berharga” dari balik kamar
dokter. Cetakan II. Belafit Jakarta. p. 9-11.
9.
Soebroto
I. 2009. Apa yang dikatakan dokter tentang kesehatan gigi anda. Cetakan I. Book
marks. Jogjakarta.p. 41-43.
Leave a Comment