Mengasyikkan, Cerita Dari Seminar Dokter Gigi Militer Sedunia di Bangkok

      Ketika ditawari ikut seminar Section of Defense Forces Dental Services (SDFDS), pada Agustus 2015 lalu di Bangkok, tanpa berpikir dua kali, penulis langsung bersedia ikut sebagai peserta.
      Terkandung dua alasan. Pertama, penulis belum pernah ikut seminar perGIGIan di luar negeri. Alasan yang kedua, ingin melihat secara live Rumah Sakit Hewan (Bang Khen Hospital) di bawah naungan Fakultas Kedokteran Hewan di Kasesart University di ibu kota Thailand.itu. Sebab Mas Anka, putra kedua penulis yang dokter hewan, ingin mengambil short course di sana.
      Seminar kali ini mengenai military dentistry, khusus bagi para dokter gig) instansi militer. Kebetulan penulis mengabdi di di Rumah Sakit militer. Tepatnya di RSAL dr. Ramelan Surabaya.

Sabtu, 19 September 2015 - Istana Phya Thai (Phy Thai palace)
      Hari Sabtu, usai menjalankan sholat Ashar jam 16.00 waktu setempat, acara dimulai dengan registrasi ulang. Acara berlangsung di Phy Thai palace. Phay Thai palace atau ada yang menyebut  dengan Phayathai palace, yang artinya istana Phy Thai. Istana ini terletak di lokasi Rajavithee, distrik Ratchathewi, berada di jantung kota Bangkok. Merupakan bangunan bergaya Eropa di Bangkok.
      Dress code untuk hari ini sudah ditentukan, yakni berupa National Dress atau Smart Casual. Khusus peserta dari Thailand, menggunakan Thai National Costum. Rombongan dokter gigi dari Indonesia berjumlah 13 orang sudah sepakat untuk mengenakan batik atau tenun made in Indonesia. Penulis memakai blus dari bahan songket Palembang.
      Seluruh peserta seminar disambut dengan penuh kehangatan. Saat masuk gedung terdengar alunan musik tradisional yang dimainkan oleh tuan rumah.

Gambar 1

Gambar 1. Penulis dan semua peserta diberi kalungan bunga anggrek ungu yang masih segar.

Welcome drink.
      Selanjutnya kami diarahkan menuju pinggir gedung The Thewarat Sapharom Hall (masih satu kompleks dengan Phythai Palace) untuk welcome drink dulu. Tersedia aneka jajanan dan minumannya. Ada beberapa stan, yang di setiap stan tersebut sudah berdiri dua chef yang ready untuk masak. Jadi menu tersebut dimasak secara live dan masih benar-benar fresh from the oven. Sebetulnya gak pakai oven sihh... Cuma memang masih hangat saja.

Gambar 2

Gambar 2. StaThai cryspy creepe dengan dua chef nya.

Sesi foto bersama di depan patung raja.
      Sehabis mencicipi jajanan ala Bangkok, sesuai yang tertera pada buku acara, para peserta diminta untuk foto bersama di depan patung raja. Patung ini berada di tengah hamparan rumput hijau dan beberapa tanaman yang sangat terawat.
      Dari lokasi ini terlihat fitur yang paling mencolok dari istana Phy Thai ini. Apakah itu? Ya suatu menara dengan bundar bergaya Eropa, dimana terdapat atap berbentuk kerucut warna merah cetar. Hal ini mengingatkan adanya kastil pada istana zaman dulu di negeri dongeng.

Gambar 3
Gambar 3. Foto sendiri setelah sesi foto bersama di depan patung raja.

Phy Thai Palace Tour.
      Acara berlanjut dengan Phy Thai palace tour, yaitu naik dan berjalan mengelilingi istana Phy Thai. Dimulai dengan membagi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang pemandu.
      Rombongan diajak untuk naik dan melihat beberapa ruangan. Sebelum mulai naik ke lantai atas, penulis mengajak teman drg. Sita dan drg. Andri dengan dokter gigi dari Thailand yang sedang mengenakan Thai National costum.
  
Gambar 4

Gambar 4. Foto bersama dengan busana asal negara masing-masing.  
      Istana Phay Thai ini dibangun oleh pemerintahan Raja Rama V (Chulalongkon) pada awal abad ke 20. Tepatnya di tahun 1909. Istana ini dibangun di sepanjang tepi kanal Samsen, daerah yang saat itu masih memiliki banyak lahan pertanian.
      Destinasi ini termasuk tempat yang jarang dikunjungi terutama oleh wisatawan asing. Wah, sungguh beruntung ya, penulis dapat kesempatan mengunjungi tempat orang nomor satu di Thailand zaman old ini.
      Pada mulanya istana ini berupa sepotong sawah yang dibeli lalu dibuat eksperimen untuk menanam tanaman dan berkembang menjadi tempat rekreasi.
      Raja Rama V dan Ratu Saovabha Bongri menggunakan istana untuk retret kerajaan dan daerah sekitarnya digunakan menanam sejumlah tanaman dan mengerjakan eksperimen pertanian. Terkadang untuk upacara pembajakan royal, yang merupakan upacara tahunan sebagai penanda dimulainya musim tanam padi.
      Sayangnya beliau tidak lama menikmati istana ini, yaa..hanya dalam waktu singkat saja. Dikarenakan pada Oktober tahun 1910 beliau wafat. Ibu Ratu Saovabha tinggal di sini sampai meninggal pada tahun 1920.
      Nasib istana Phy Thai selanjutnya oleh Raja Rama VI (Varjiravudh) sebagai generasi penerusnya dirobohkan. Kecuali Phra Thinang Therawat Sapharon ini. Lalu dibangun istana Phy Thai dengan struktur baru.
      Jadi bangunan istana asli yang tertinggal sampai hari ini merupakan bangunan ala Eropa. Bangunan dengan kayu sangat indah dengan pintu ala Perancis di sekelilingnya.
      Struktur baru yang dibangun oleh Raja Rama VI berupa interior bergaya Eropa banget. dengan lukisan indah di langit-langit bergaya Italia atau hiasan ukiran kayu. Seni tingkat tinggi.

Gambar 5

Gambar 5. Atap langit-langit yang berhias ukiran kayu cantik.      .
      Bangunan ini berisi ruang belajar, dimana Raja Vajiravud adalah penulis puisi, drama dan novel yang berbakat. Hmm..rupanya raja memiliki selera seni yang oke. Semua kamar ditata dengan dekorasi yang berbeda, namun dengan pengaruh Eropa yang kuat.
      Selama masa itu bangunan ruangan Phra Tinang therawat Sapharom ini banyak digunakan sebagai teater dan area upacara. Beliau tinggal di istana beberapa tahun, dan wafat pada tahun 1925.
      Pada generasi selanjutnya Raja Rama VII memerintahkan agar istana Phy Thai diubah menjadi hotel internasional. Digunakan untuk menerima pengunjung negara hanya bertahan selama lima tahun.
      Peran istana Phy Thai berubah lagi menjadi situs stasiun siaran radio pemerintah Thailand yang pertama. Setelah pergantian pemerintahan, oleh Royal Thai Army digunakan sebagai klinik bagi tentara kerajaan Thailand. Sejak itu berubah menjadi rumah sakit Phramongkutklao. Belakangan ini, konon telah direnovasi dan diubah menjadi museum.

Cocktail Party
      Usai melakukan tour dengan mengelilingi istana in kami kembali ke aula gedung The thewarat Sapharom Hall. Yummy.. Tersedia aneka menu. Ada dua pilihan, yaitu halal food stall dan Hainanase Chikken Rice. Tentunya pilih menu halal dong.. Nampak kuenya warnanya cantik nan cerah. Buah-buahannya juga segar. Ada sate juga.       

Gambar 6

Gambar 6. Aneka jenis kue dengan warna nan cerah menggoda selera.

Opening Ceremony
      Waktu menunjukkan tepat pukul 9.00 waktu Bangkok, acara pembukaan dimulai. Diisi oleh panitia dari Bangkok dan dari pengurus SDFDS.
     Selanjutnya para peserta disuguhi pertunjukan tari tradisional berjudul Tradisional Thai dancing. Menggambarkan sepasang pemuda pemudi lagi kasmaran. Keduanya memakai full make up. Anehnya yang laki-laki lebih cantik....nah lho. Tahu sendiri kan di Bangkok memang banyak pria berdandan cantik. Hehehe...


Gambar 7. Tarian klasik muda-mudi ala Thailand.
     Suguhan selanjutnya berupa penampilan dari Thai puppets  trope show. Tarian ini merupakan versi wayang tradisional Thailand. Setiap wayang digerakkan oleh tiga penari laki-laki yang berbaju hitam. Sungguh menghibur.
     Acara tour sudah, isi perut juga sudah, menikmati budaya Thailand juga sudah, maka kini acaranya berupa Closing Ceremony. Akan tetapi masih terlihat beberapa peserta yang masih asyik mengobrol. Maklumlah acara setahun sekali pasti banyak yang sedang kangen dan ingin bercerita tentang banyak hal.
      Saat menuju mobil di tempat parkir, kebetulan penulis bertemu dengan sepasang penari tadi. Maka tidak ingin kehilangan momen yang langka, jadilah kami foto bersama dengan background Phy Thai place di malam hari. Ekostis sekali.

Gambar 8

Gambar 8. Bersama penari dengan background Phy Thai place di malam hari.
      Ternyata mengikuti seminar SDFDS di Bangkok ini sangat berkesan sekali. Semoga di tahun-tahun yang akan datang masih diberi kesempatan untuk berkunjung ke negara lain. Insya Allah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.