Wisata kuliner di Mekkah dan Madinah dalam Rangkaian Umrah

Selama rangkaian umrah, kami sudah berkunjung ke beberapa destinasi sejarah Islam dan bangsa Arab selama di Mekkah, salah satunya museum Al Amoudi. Lalu, kami menuju meneruskan city tour dengan bis warna kuning yang telah setia mengantar rombongan kami selama menjalankan ibadah umroh. Bis pun mulai menjauh dari Al Amoudi Museum. 

Tak lama kemudian dari dalam bis tampak sunset di perjalanan menuju Kota Madinah. Woo..memang ‘sesuatu’ di langit seperti sunset Mekkah ini selalu bisa mempesona bagi umat manusia. Alhamdulilah bisa menikmati sunset yang indah ketika berada di negeri Nabi ini.

Gambar 11a

Gambar 11b

Gambar 11a dan 11b. Bis Maakarim Travel dan menikmati sunset dari dalam bis 

Makan Malam di Resto Thailand 

Selanjutnya kami menuju Balad untuk mampir ke Kamal Murah. Lokasi ini merupakan tempat untuk berbelanja parfum. Perjalanan dilanjutkan dengan mampir di resto Thailand untuk makan malam. Dengan menu ala Thailand tentunya, ditambah dengan telur dadar. Lucunya yang kita perebutkan adalah telur dadar. Sampai kami harus nambah lagi. Ahaha.. ternyata semua sudah merindukan menu rumah sehari-hari.

Gambar 12

Gambar 12. Menu makan malam berupa telur dadar dan lain-lain.

Bagaimana dengan kulineran saat di negeri Arab Saudi?By the way, berbicara soal makan memakan makanan ini, biasanya kita ingin mencicipi makanan khas setempat. Arab Saudi tidak hanya sebagai tempat beribadah, tapi lebih dari itu. Sebenarnya tempat ini menawarkan banyak daya tarik lain, salah satunya surganya kuliner. Pastinya kuliner dengan cita rasa timur tengah yang super halal.

Ayam Al-Baik yang Yummy

Ayam Albaik merupakan makanan paling laris di Arab Saudi. Katanya sih butuh perjuangan yang ekstra untuk mendapatkan makanan yang terbuat dari ayam yang rasanya paling lezat. Saking lezatnya jamaah harus siap antri panjang untuk mendapatkan menu ini. Dari pagi sampai malam, Al-Baik tidak pernah sepi.

Restoran Albaik ini merupakan penyaji makan cepat saji yang terkenal dan asli milik Arab Saudi. Tidak hanya terkenal oleh jamah haji Indonesia, tapi dari berbagai negara yang datang untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Maklum saja selain enak, fast food memang jadi solusi di tengah asingnya makanan bagi beberapa negara lain. Konon restoran ini memiliki 51 cabang.

Alhamdulilah ...penulis dan rombongan bisa menikmati tanpa antri. Kenapa?..Sttt...karena bisa titip pada mutowif-nya hehe.

Gambar 13

Gambar 13. Kuliner ayam Al Baik yang cukup digemari.

Kebab Made in Arab Saudi yang sesuatu banget

Selain mencoba ayam Albaik, penulis juga mencicipi kebab. Sebab setiap setiap pulang dari Masjid Nabawi menuju hotel, penulis selalu melewati kedai kebab. Di situ bisa melihat bagaimana cara chef mengolahnya. Tampak ada tiang yang berisi daging, lalu diambil dengan pisau, baru digulung pada kulitnya. Duhh.. Siapa yang tahan dengan godaan nikmatnya kuliner Timur Tengah ini.

Dengan jajanan populer menggungah selera seperti jajanan kebab yang sudah populer di Indonesia. Di Arab dikenal dengan nama Shawarma. Yang membuat sedikit berbeda, yakni ada tambahan kentang, sehingga menjadikan lebih nikmat.

Shawarma atau kebab merupakan kuliner khas Arab Saudi saat umroh. Selain lezat sudah pasti dijamin halal, dengan harga yang bersahabat.

Kebab Shawarma

Gambar 14. Cara memasak kebab ala timur tengah, atau biasa disebut dengan shawarma.

Demikian cerita seputar perjalanan umroh kami. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi jamaah yang ingin melakukan umroh atau haji.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.