Studi di Belanda Singkat (bag-3) | Wow, Ada 40 Disiplin Termasuk drg Forensik
Netherland Forensic Institute ini memiliki 40 disiplin bidang forensik dengan tugas melakukan analisis kasus yang terjadi maupun analisis potensi terjadinya kasus kriminal.
NFI juga memberi asistensi atau bantuan dan memberikan saran kepada pemerintah maupun badan yang berhubungan dengan pemerintah, institut ataupun laboratorium forensik.
Di samping itu,
lembaga ini memiliki tiga orang ahli forensik antropologi yang melakukan
pemeriksaan pada tulang. Forensik antropologi di NFI pernah diminta oleh United
Nations (PBB) untuk melakukan investigasi kasus dengan menggunakan bahan
tulang.
Ahli forensik antropologist dipanggil jika jenazah yang
ditemukan sudah terurai sedemikian rupa, sehingga sulit dikenali. Demikian yang
disampaikan Dr.Gerretsen sebagai seorang ahli forensik antropologist sekaligus
sebagai pemateri di studi di Belanda singkat di NFI ini.
Syarat untuk bisa menjadi seorang dokter gigi forensik
antropologi:
1. Kualifikasi sebagai dokter gigi umum.
Kualifikasi terpenting yang harus dimiliki oleh seorang
dokter gigi forensik adalah latar belakang kedokteran gigi umum yang luas,
meliputi semua spesifikasi Kedokteran Gigi. Sebagai seorang dokter gigi umum,
kadang perlu memanggil dokter gigi spesialis untuk membantunya dalam memecahkan
kasus.
2. Pengetahuan tentang bidang forensik.
3. Pengetahuan tentang hukum.
Seorang dokter gigi forensik harus memiliki pengetahuan
tentang aspek legal dari odontologi forensik, karena akan banyak berhubungan
dengan para petugas penegak hukum, dokter forensik dan juga pengadilan.
Ahli forensik
antropologi dapat bekerja dengan deskripsi tanpa rekam medik, misalnya korban
dulu adalah pemain basket atau pengguna heroin. Dari bone remodelling, sedang
ahli forensik antropologi dapat mengetahui bila korban pernah jatuh saat masih
kecil.
Luar Biasa, Dari Tulang Bisa Tahu 10 Tahun Lalu Jika Ada Luka Pada Jenazah
Atau memastikan tembakan di tulang rusuk adalah tembakan sesaat sebelum kematian. Atau ketika terjadi pada 10 tahun sebelumnya.
Jadi
bisa diketahui apakah proses tertembaknya baru saja atau sudah terjadi lama. Masya Allah, hebat ya.
Studi di Belanda Singkat, Gigi Sebagai Petunjuk Forensik
Karena gigi sebagai jaringan paling keras dan resisten (tahan)
terhadap pembusukan, gigi dapat digunakan sebagai alat untuk mengenali
individu. Apalagi bentuk gigi tiap individu mempunyai kekhasan, sehingga
ketepatannya mirip sidik jari.
Pencocokan data bisa berdasarkan catatan medis pasien dari dokter gigi apabila korban pernah mencabut gigi atau menambalkan gigi. Bisa juga dari pengenalan keluarga korban terhadap ciri gigi yang telah diidentifikasi.
Seperti adanya gigitan dengan
posisi merongos (tonggos) atau nyakil (seperti rahang Buto Cakil dalam wayang
orang), dan lain-lain.
![]() |
Dari pemeriksaan gigi bisa sebagai petunjuk forensik (sumber: PSMKGI) |
Investigasi dengan menggunakan gigi, salah satunya melalui adanya erupsi gigi (pertumbuhan gigi). Sebenarnya kondisi gigi akan sama dan atau menyerupai dalam waktu erupsinya.
Sejauh ini jadwal erupsi gigi dapat digunakan untuk mengestimasi usia. Dari kondisi gigi dapat dilihat kualitas giginya yang dapat menentukan sosial ekonomi dari korban.
Begini Cara Mengenali Usia Dari Susunan Gigi Meski Jenazah Sudah Tidak Utuh Atau Sudah Lama Meninggal
Identifikasi terhadap gigi geligi dapat digunakan untuk menentukan usia, jenis kelamin, dan ras korban. Untuk penentu umur, gigi dapat dilihat bersarkan proses pertumbuhannya. Pada kisaran usia antara 15-22 tahun, bisa dilihat melalui perkembangan pada gigi geraham bungsu.
Pada pertumbuhannya gigi ini sangat bervariasi. Bila
didapatkan adanya gigi geligi yang sudah aus dan pada emailnya sudah menipis,
sampai menyembulkan lapisan tulang gigi, maka korban bisa diperkirakan berusia
sekitar 40 tahun
Aspek identifikasi gigi yang dilakukan di NFI meliputi :
1. Identifikasi
benda bukti manusia
2. Penentuan
umur dari gigi
3. Penentuan
jenis kelamin dari gigi
4. Penentuan
ras dari gigi
5. Penentuan
etnik dai gigi
6. Peranan
pemeriksaan DNA dari bahan gigi dalam identifikasi personal
Sementara itu bite mark (jejak gigitan)
jarang sekali dilakukan karena melibatkan jaringan lunak yang mudah mengalami
kerusakan. Analisis gigi merupakan pemeriksaan/identifikasi forensik gigi,
bersama dengan analisis DNA.(bersambung ke:
Kembali ke bagian dua: Membedakan Gender Jenazah Yang Tidak Utuh Dari Tulang dan Gigi
Leave a Comment