Yang Spesial Kalau ke Pantai Lovina Bali (bag-1)


Yang Spesial Kalau ke Pantai Lovina Bali | Pada umumnya perjalanan dari Surabaya menuju ke Bali bila via darat, akan melewati pelabuhan Ketapang, Banyuwangi- Gilimanuk. Lalu lanjut ke kota Negara (baca: Negare), Tabanan, dan berakhir ke kota Denpasar. 

      Namun jalur yang diambil oleh Pelangi EO (Event Organizer) yang meng-handle acara Family Gathering Departemen Gigi dan Mulut (gilut) RSAL dr. Ramelan Surabay, justru berbeda, yakni melewati rute Bali utara. Jadi melalui kota Singaraja, lanjut Bedugul, diteruskan ke penginapan di Legian Kuta, Bali 

Pada Kamis sore, 15 Februari 2018, pukul 15.00 WIB, rombongan yang terdiri dari empat bis mulai bergerak dari Surabaya. Sebelum berangkat semua peserta sudah  ada briefing oleh tour leader bahwa semua susunan acara bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat kepadatan para pelancong di Bali.

Long Weekend, Sejak Dalam Kota Sudah Macet  

      Kebetulan saat itu bersamaan dengan libur panjang menjelang Imlek, otomatis bersamaan dengan musim hujan. Bisa dibayangkan bagaimana jika menjelang sore, apalagi long week end...pastilah macet. 

Lha wong perjalanan yang ditempuh dari RSAL menuju Giant Margorejo saja menghabiskan waktu berjam-jam, sampai menjelang mahgrib rombongan belum berhasil masuk tol Waru, Sidoarjo. 

      Ketika jalanan macet, maka gandengannya berupa molornya waktu untuk tiba di itenerary. Sesuai susunan acara yang tertera pada rundown. Pertama kali adalah mengejar dolphin show yang diagendakan pada pukul 05.30-06.30 WITA. 

Meskipun kedatangan rombongan termasuk agak siang, maka yang ditakutkan ialah kami tidak bisa melihat sang lumba-lumba yang sedang show di Pantai Lovina, Bali 

Yang Spesial dari Pantai Lovina | Bali Memang Asri dan Banyak Satwa 

      Tapi whatever, kami tetap menuju Pantai Lovina. Sebab kapal sudah dibayar kata Pak Fandi, pimpinan dari Pelangi EO. Bayangan yang ada di benak penulis saat itu ialah kami masuk dan naik kapal besar dan disitu bisa melihat ada dolphin show

Namun kata owner Pelangi EO bahwa dolphin shownya itu, ya bisa dilihat secara live di laut lepas. Dan setelah penulis melihat di daftar itenerary-nya memang dolphin show ini disebut dengan dolphin adventure. Yang spesial dari Pantai Lovina memang atraksi lumba-lumba di laut lepas, bukan di gelanggang.  

      Pada kisaran pukul 06.00 WITA, kami berhasil menyeberang Ketapang dan baru sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Suasana terlihat masih agak gelap, akan tetapi sudah nampak beberapa pohon di sekitar jalan yang berwarna ijo royo-royo. 

Memang tanah di Bali ini tidak mengenal kata gersang. Tampak pula panorama di depan berupa gunung. Sedang pemandangan di sebelah kiri, terlihat laut dengan sunrisenya. Lengkap dengan sambutan dari beberapa pasukan dari sejumlah monyet di pinggir jalan. Hehehe...lucu.

            Lalu kami tiba Pantai Lovina, yang termasuk dalam kawasan pesisir utara Bali utara, atau tepatnya berjarak 10 km ke arah barat Singaraja, di desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng. Tampak butiran pasir warna hitam. Perahu motor pun nampak berderet, pertanda sudah siap untuk menghantarkan rombongan kami, demi menyaksikan lumba-lumba.

Tetap bertahan di tengah laut untuk bertemu dengan si dolphin

      Matahari sudah mulai menampakkan diri, sehingga cuaca menjadi lebih terang. Pihak dari EO dan bapak pengemudi perahu motor sudah pesimis, apakah kami bisa melihat sang dolphin beraksi atau biasa disebut dengan lumba-lumba yang merupakan habitat asli perairan Indonesia.   

      Namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk tetap naik perahu sampai ke tengah laut. Meskipun dari kejauhan terlihat ombak yang cukup besar. Perahu motor kloter pertama, telah dinaiki sebanyak enam orang, termasuk penulis dan suami. 

Mulailah rombongan kami berangkat. Dengan gelombang ombak yang relatif cukup tinggi. Perahu motor yang kami tumpangi mulai berjalan seolah-olah sedang membelah lautan.  

 

Suasana pagi dengan beberapa perahu berjajar di pasir hitam, dan awak perahu yang mendorong kapal agar bisa berlayar mengantarkan kami untuk melihat sang dolphin 


Naik Perahu di Perairan Lovina dengan segala keseruannya

      Waduhh..ketika perahu ini sedang berjalan, rasanya perahu bisa diangkat oleh ombak yang tinggi tadi, kemudian dihempaskan secara keras. Byurr...Maka jangan ditanya lagi, apakah baju kami basah atau tidak? 

     Itu sudah jelas. Karena memang saat keberangkatan tadi, kami berjalan menentang ombak. Dan bukan hanya baju kami saja yang basah, muka kami pun telah disiram oleh air laut. Heheh..terasa asin, meskipun di hati menjadi kenangan manis.(bersambung ke bagian dua


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.