Nilai Spiritual Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut (bag-2)
Ada dua macam ruang rawat inap yang didatangi oleh dokter gigi Sp.PM, yaitu ruang rawat inap biasa (pasien tanpa alat bantu nafas) dan rawat inap di HCU (High Care Unit) yang tentunya menggunakan berbagai peralatan kedokteran termasuk alat bantu nafas.
Foto di atas adalah kegiatan penulis sebagai dokter gigi Sp.PM merawat pasien di ruang rawat inap penyakit dalam. (Foto: koleksi pribadi, diambil sebelum masa pandemi Covid-19).
Adapun ruang rawat inap yang paling sering membutuhkan tenaga dokter gigi Sp.PM ialah ruang HCU dan ruang stroke unit.
Kondisi pasien yang berada di ruang HCU dan ruang stroke centre
Keadaan beberapa pasien yang menghuni ruangan ini seolah ANTARA ADA DAN TIADA. Maksudnya secara fisik, mereka ADA, tapi dalam menjalankan kehidupannya, mereka sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas, bahkan tidak sadar serta tidak bisa diajak komunikasi.
Dalam menjalani kehidupannya mereka tergantung dengan berbagai peralatan medis. Sehingga kesannya seakan-akan mereka sudah TIADA.
![]() |
Seorang pasien di ruang HCU dengan beberapa alat bantu nafas dan alat monitoring. (Foto: koleksi pribadi) |
Irama khas yang menyayat hati dari suara alat bantu nafas saat masuk di ruang HCU dan ruang stroke centre.
Pada dua ruangan tersebut semua pasien menggunakan peralatan monitoring dengan layar yang memperlihatkan kondisi detak jantung, tekanan darah, hingga kadar oksigen dalam darah. Pada akhirnya kita dapat menghasilkan suara sesuai detak jantung.
Suasana yang Sangat Mengharukan
Tit…tit… alat tersebut memiliki irama khas yang ‘menyentuh’ dan menyayat hati. Di antara satu pasien dengan pasien lainnya, menimbulkan irama yang bersahutan… seolah-olah bak musik yang memelas dan penuh harap.
Irama musik ini seolah berasal dari suara hati para pasien yang membisikkan pada kami yang bertugas, “Tolonglah kami dokter yang hanya bisa terbaring lemah dan tidak seberuntung, Dokter.”
Lalu berasa disusul dengan pesan ghaib lain dari Dzat Sang Maha pemilik kehidupan, “Hai kamu yang masih diberi pinjaman hak hidup…masih bisa bernafas spontan tanpa alat, nikmat mana lagi yang kau dustakan?”
“Maka dari itu gunakan waktumu yang tersisa untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat sebelum akhirnya dirimulah yang mendapat giliran untuk menggantikan posisi mereka di sini.”
![]() |
Beberapa pasien di ruang HCU dengan beberapa alat bantu nafas dan monitoring. (Foto: koleksi pribadi) |
Masya Allah …. dengan sigap penulis selaku dokter gigi Sp.PM, langsung melaksanakan tugas dengan penuh kasih untuk membantu mereka, dan berharap agar mereka bisa segera ‘lulus’ dari ruangan ini.
Terima kasih Tuhan atas peringatan yang selalu dibisikan pada kami saat bertugas. Inilah HIKMAH SPIRITUAL saat bertugas sebagai dokter gigi Sp.PM
Pesan Moral
Senyampang kita masih diberi kesehatan, masih bisa beraktivitas secara normal sekaligus masih bernafas secara spontan (tanpa alat bantu nafas). Seharusnya kita bisa berbuat sebaik mungkin serta bermanfaat bagi sesama.
Demikian kisah perjalanan penulis sebagai nakes. Semoga bisa memberikan wawasan bagi pembaca yang budiman. Salam sehat!! (habis)
kembali ke bagian pertama, klik sini
Leave a Comment