Wisata ke Labuan Bajo (bag 1) | 26 Pulau Kecil Dekat Pulau Komodo


      Taman Nasional Komodo (TNK) ini masuk dalam kepulauan Nusa Tenggara. Letaknya berada di bagian paling ujung provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur), berbatasan dengan provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat), berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

      Pemerintah Indonesia telah mencanangkan TNK sebagai destinasi premium. Gelar ini memang patut disandang. Sebab terdapat rumah dari hewan purba peninggalan sejarah yang tiada duanya di dunia. Selain itu masyarakat sekitar dan para pengelola sekagus pelaku bisnis travel sangat disiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menggunakan barang dari plastik yang disposable (sekali pakai), seperti air minum mineral.

      Jadi ikon TNK, selain Komodo, si kadal ganas juga adanya beberapa pulau dan pantai yang unik pula. Wilayah ini terdiri dari 3 pulau besar (Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar), dan kurang lebih ada 26 pulau kecil di sekitarnya. Namun ada satu yang jadi primadona, yaitu pulau Padar. Pulau ini merupakan sebuah perbukitan yang dikelilingi oleh laut biru nan cantik.

      Sedari itu setelah menjumpai Komodo, maka senyampang masih di perairan Flores seyogyanya sekalian eksplorasi pulau Padar. Pulau ini bisa dinikmati dengan treking menuju bukit tertinggi atau puncaknya. Dari sana akan tersaji panorama perbukitan dengan pemandangan laut biru beserta percabangan jajaran pulau di sekitarnya yang begitu cantik nan mempesona.

      Kepopuleran Pulau Padar sendiri terjadi berkat kecanggihan komunikasi. Banyak orang yang menandai (tag) Pulau Padar. Sehingga pulau ini banyak dilihat oleh masyarakat luas, dan tentu saja membuat banyak orang tertarik untuk mengunjungi pulau eksotis ini.

Diawali Baksos Dokter Gigi dan Seminar 

     Dalam rangkaian acara PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) yang punya gawe berupa bakti insan kedokteran gigi di timur negeri dalam acara BAKSOS (Bakti Sosial) dan seminar yang cukup seru pada Juli 2019. 

Hari pertama diisi full seminar, hari kedua dengan kegiatan BAKSOS ke Pulau Rinca yang ada penduduknya (kampung Rinca). Berlanjut kepulau Rinca (Loh Liang) yang menjadi tempat konservasi hewan komodo, lanjut ke pulau Kalong sambil menunggu maghrib.

Di situ ada lokasi sunset dan melihat jutaan kalong keluar dari tempat tinggalnya. Pada malam harinya di setiap kapal phinisi melanjutkan HANS-ON atau semcam kursus singkat.

    Hari ketiga diisi trekking ke pulau Padar yang sangat viral, lalu ke pantai pink, pantai Kanawa, dan berakhir untuk kembali ke kota Labuan Bajo. Ahh..serunya

Prepare menikmati Pulau Padar, Labuan Bajo 

      Bangun pagi (21 Juli 2019) dengan deburan suara laut menjadikan suasana berbeda. Suara deru mesin kapal terdengar membangunkan, setelah senyap dari tadi malam. Pertanda kapal mulai bergerak menuju destinasi baru. Menuju Pulau Padar.

     Sehabis sholat subuh sekitar Jam 05.00 WITA, penulis sudah duduk manis di kapal Phinisi Cajoma IV. Sambil menunggu kehadiran teman sejawat lain yang akan berangkat explore ke pulau Padar. Tersedia light breakfast: Roti, kopi dan teh.

      Penulis melempar pandangan keluar, terlihat beberapa teman dari kapal phinisi lain yang sudah mulai berangkat duluan. Setelah semua drg penghuni kapal phinisi Cajoma IV sudah ready, Pak Dedy selaku tour leader memberi brifing.

      Beliau berkata, “Perlu diperhatikan ya.. sehubungan dengan cuaca panas di Padar, maka jangan sampai mengabaikan beberapa keperluan, seperti air minum dan topi, karena di sana tidak ada yang berjual minuman, daripada nanti dehidrasi. Bila perlu pakailah masker dan penutup kepala serta memakai alas kaki yang nyaman. Selanjutnya jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen. Sayang sekali kalau sudah susah payah sampai puncak namun tidak bisa mengabadikan keindahan momennya. Pastikan baterai kamera  cukup agar tidak kecewa.“

      Penulis mencoba bertanya, “Pak Dedy, ada berapa jumlah anak tangga untuk mencapai puncaknya?” Pertanyaan tersebut dijawab oleh Pak Dedy, “Wah..pokoknya banyak Bu.“ Penulis hanya terdiam serta membatin : “ Hmmm...Bismilah...tekad sudah bulat.”

Dari Kapal Phinisi Turun ke Speed Boat

      Perjalanan menuju pulau Padar saat pagi memang menarik. Tidak lama kemudian, kami tiba di Pulau Padar. Selanjutnya penulis dan rombongan mulai turun ke speed boat. Kelompok ini, terdiri dari 8 dokter gigi, Pak Dedy, Mbak Dewi dari perwakilan biro travel (Gong Komodo tour). Bahkan nakhoda dan hampir semua ABK (Anak buah Kapal) ikut.

Suasana gelap sehabis subuh menuju Pulau Padar

      Bibir pantai di Pulau Padar ini memiliki kontur yang dangkal, sehingga wajib menggunakan perahu speed boat untuk sampai ke area pasir Pulau Padar. Setelah kapal speed boat berjalan sebentar, sampailah di dermaga kecil. Dari speed boat tersebut kami langsung turun ke tepi pantainya tersebut.

      Sebetulnya ada dua cara untuk mendarat di sini. Cara pertama bisa melalui tangga kayu atau cara kedua dengan langsung ke pantai. Mungkin ada pertimbangan tersendiri kenapa tadi kok langsung ke pasir. Hal ini menyebabkan sepatu jadi basah. Ah...ya sudah tidak mengapa.. kan hanya kendala kecil saja.

      Waktu masih menunjukkan pukul 5.45 WITA, tetapi sekitar pulau Padar sudah banyak kapal berlabuh. Sebuah pemandangan unik bagi kami yang terbiasa menghabiskan waktu di darat. Angin pun terasa sejuk.(bersambung ke bagian dua)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.