Vaksin Covid 19 Surabaya Untuk Umum (bag-2) | Warga Antusias

Bagaimana dengan VAKSINASI yang ditawarkan pada Arek Suroboyo?

Wah…kalau arek Suroboyo mah beda… Meski Arek Surobyo terkenal dengan bonek? Tapi dalam menangani pandemi ini, Arek Suroboyo mau melakukan ikhtiar serta bertabayun dalam mencari informasi. Good job !!

Arek Suroboyo bersinergi dengan Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah dan Pak Ery sebagai walikota Surabaya. Saat ditawarkan melakukan vaksinasi secara masal, maka disambut secara antusias.Vaksin Covid 19 Surabaya untuk umum ini digelar pada awal Juli 2021 lalu. 

Hal ini terlihat dari program yang ditawarkan dari RSAL dr. Ramelan Surabaya. Program vaksinasi ini dilaksanakan pada 1-8 Juli 2021 yang lalu. Begitu ditawarkan pada malam hari, keesokan siangnya sudah langsung terpenuhi kuotanya.

Sampai penulis akan mendaftarkan asisten rumah tangga (ART) pun sudah tidak bisa lagi. Sudah penuh. Luar biasa semangat Arek Suroboyo ini

Gebyar VAKSINASI massal Surabaya

Yang paling sensasional, yang ditawarkan pada tanggal 7-11 juli 2021 ini digelar di G10N (Gelora 10 November) Tambaksari Surabaya. Diperuntukkan warga ber KTP Surabaya, atau KTP non Surabaya, dengan syarat membawa surat keterangan domisili di Surabaya dari RT dan RW.

Semua ini didukung oleh 1.000 tenaga medis. Juga dikawal oleh tim gabungan TNI- POLRI dan 300  relawan Surabaya. Dahsyat kan!

Suasana di depan Gedung G10 N, Tambaksari, Surabaya


Kebetulan penulis ditawari untuk menjadi relawan, sebagai kegiatan pengabdian masyarakat. Penulis bertugas pada hari Sabtu, 10 Juli 2021. Masyarakat dari kalangan Arek Suroboyo penuh semangat menyambut.

Vaksin Covid 19 Surabaya Untuk Umum, WNA Pun Ikut Antri 

Warga rela duduk di tribun dengan tertib dan antri. Penulis terharu dan bangga dengan mereka. Bahkan ada beberapa WNA yang ingin ikut divaksin. Karena sejatinya dalam mengatasi pandemi ini tidak bisa sendirian.

Penulis datang pukul 06.00 WIB. Terlihat jalan sudah penuh dan penulis masuk melalui jalan tengah, khusus untuk nakes. Penulis bertugas di tenda D. Oh ..iya ada empat tenda, yaitu tenda A, B, C, dan D.

Awalnya penulis bertugas menjadi asisten vaksinator, yang memasukan vaksin ke spet. Wah pengalaman baru nih. Karena ternyata berbeda sekali cara memasukkan untuk injeksi mulut pada pasien bila akan dicabut.

Setelah itu tugas pindah menjadi tim screening, yakni memeriksa tekanan darah dan mengukur suhu dengan Thermo Gun. Untuk selanjutnya menjawab dengan memberi tanda tangan, apakah mereka bisa divaksin atau ditunda.


Penulis berharap, program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah bisa berhasil. Dengan demikian bisa tercapai Herd Immunity. Selanjutnya negeri ini bisa lepas dari pandemi seperti negara lain. 

Dan ekonomi bisa bangkit. Yukkk..dukung percepatan vaksinasi di Jatim (habis).

Kembali ke tulisan bagian pertama: Waspada Mutasi Virus






Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.