Studi di Belanda Singkat (bag-1) | Undangan Netherland Forensic Institute

Sebagai dokter gigi yang dinas di rumah sakit militer, penulis tergabung dalam Ikatan Peminatan Kedokteran Gigi Militer atau yang disingkat IPADOKGIMIL. 

Suatu keberuntungan sekaligus kehormatan besar bagi penulis karena pada tanggal 15-17 November 2016 yang lalu diundang lembaga bernama Netherland Forensic Institute (NFI) di Belanda.

      Netherland Forensic Institute merupakan lembaga independen yang berada di bawah Dirjen Administrasi KEHAKIMAN dan Penegakkan Hukum, Belanda. Berbeda dengan negara kita, bahwa forensik itu berada di bawah naungan KEPOLISIAN RI.

Undangan dari NFI, dan nama penulis ada di nomor paling bontot. hehehe

Apakah Forensik Itu? 

Arti forensik ialah suatu ilmu pengetahuan yang berguna untuk menentukan penyebab kematian yang tidak wajar pada korban untuk menentukan identifikasi korban pada kecelakaan massal. 

      Seperti adanya kecelakaan pesawat yang jatuh di laut, dengan menimbulakn banyak korban. Maka forensik dapat menentukan yang mana jenazah korban bernama A, B dan seterusnya. 

Setelah berhasil diidentifikasi, maka dilakukan pemakaman sesuai kepercayaan yang dianut korban. Sekaligus bisa menentukan siapa yang berhak menerima santunan sebagai ahli waris. Suatu ilmu yang pastinya cukup menantang ya. 

      Selain itu dengan melakukan pemeriksaan forensik, akan diketahui kapan, dimana, bagaimana, serta siapa identitas korban yang meninggal tersebut. 

Jika bukan dikarenakan kematian alami, forensik juga dapat membuktikan siapa yang menyebabkan kematiannya. Sehingga harus ada yang bertanggung jawab atas kematian korban. Bisa juga untuk mengetahui korban dibunuh menggunakan senjata apa saat pelaku melakukan kejahatan tersebut.                                                              

Studi di Belanda Singkat, Tiga Hari Kursus Forensik di Netherland

      Pagi itu Belanda memasuki musim gugur. Jadi…meskipun sudah pagi, langit terlihat mendung kelabu. Suasananya agak gelap dan hawanya sangat dingin. Selain dingin, angin pun bertiup kencang sampai menimbulkan suara bergemuruh. 

      Penulis membayangkan andai saat itu sedang berada di Indonesia, rasanya ingin balik kanan, lalu ke kasur dan menarik selimut dan bisa bobok lagi. 


Namun hari itu adalah hari yang sangat bersejarah bagi penulis. Maka sebelum berangkat ke NFI, penulis sarapan di hotel sambil minum teh panas untuk menghangatkan badan untuk memompa semangat. Keep fighting!!!

Khusus Bagi Dokter Gigi Militer Indonesia      

Jumlah delegasi IPADOKGIMIL terdiri dari 11 peserta. Ada dokter gigi dari TNI AL, TNI- AU dan TNI-AD.  Semuanya dokter gigi militer. Hanya  penulis yang berstatus sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Kami pun telah mengenakan seragam dinas dari institusi masing-masing. 

Gambar 2. Meski mendung, tidak mampu memupuskan semangat kami yang sudah mengenakan seragam plus jaket.  

      Kami naik kendaraan yang selalu setia mengantar kami selama di Belanda. Lokasi NFI ada di Laan van Ypenburg 6 2497 GB, The Haque Netherland. Tidak berapa lama kemudian kami telah sampai. 

NFI, Lembaga Forensik Belanda Yang Dipercaya Dunia 

      Dari kejauhan gedung kantor NFI tampak biasa saja. Memiliki halaman depan yang luas. Terdapat hamparan rumput liar yang berwarna hijau campur kecoklatan. 

Pada sudut kiri dari bagian gedung utama terdapat tiga bendera yang berkibar super keras, karena ditiup angin yang sangat kencang. Di sebelahnya ada semacam tempat untuk parkir, dimana mobil bisa parkir sampai ke ruang bawah tanah. 

Gedung utama kantor NFI nampak dari depan (sumber foto: Wikipedia) 

     Mobil yang mengantarkan kami parkir di sebelah kanan gedung utama. Selanjutnya kami turun dan berjalan beriringan menuju gedung utama. 

Seperti biasa, karena jalan bareng korps Tentara Nasional Indonesia (TNI), pasti bisa diduga penulis selalu tertinggal, sehingga berada di posisi paling belakang. Hehehe

Begini Suasana Di Gedung NFI, Sangat Ketat Sekali

      Sesampai di pintu masuk gedung utama terdapat tulisan NFI dengan warna kuning emas yang sangat mencolok. Rombongan mulai masuk. Untungnya penulis jalan di paling belakang, jadi masih bisa memotret teman sejawat yang masuk lebih dulu. 


      Sampai di dalam kami diminta untuk menunggu. Di sudut lain NFI terlihat beberapa anak muda bergerombol, yang rupanya juga sama-sama sedang menunggu. Meskipun kami datang atas undangan NFI, tapi kami menunggu sambil berdiri. Di depan penulis nampak ruang berkaca yang di dalamnya terdiri dari beberapa petugas.

     Biasanya sambil menunggu penulis punya hobi untuk selfi-selfi dulu. Rasanya sudah ‘gatal’ sekali untuk berfoto ria. Namun tidak bisa. Karena ada larangan mengambil gambar. Tapi sstt..penulis sempat memotret sedikit sih. Duh… mendadak seperti sedang jadi agen spionase seperti pada film detektif nih.. hihihi.

      Usut punya usut, ceritanya delegasi kami datang terlalu pagi dari waktu yang dijanjikan. Tujuannya sih ya.. jaimlah (jaga image). Yaa.. masih ada tenggang waktu untuk bertemu dengan pemateri dari NFI. Maka delegasi kami diminta menunggu di suatu tempat semacam lobby khusus.

      Rombongan kami diberi kartu tanda pengenal dengan tulisan Bezoeker. Kata ini bila diterjemahkan secara bebas artinya adalah pengunjung.

Kami diberi kartu sebagai tanda pengenal 

      Setelah mendapat tanda pengenal, kami menuju ruangan tersebut, dan di tempat inilah sudah tersedia beberapa minuman instan. penulis ngopi dulu ahh.. Anggap saja sebagai doping atau sekadar penyemangat agar tidak ngantuk saat menerima paparan mengenai forensik.

Lho, Aturannya Sih Ketat Tapi Kok Boleh Merokok di Ruangan   

      Sambil menunggu, ada seorang madame yang menjadi petugas di lobby ini. Beliau mengajak ngobrol. Saat menyuguhkan kopi, penulis disodori sebungkus rokok. Penulis mengucapkan, “Maaf saya tidak merokok. Tapi apakah boleh saya meminta bungkus tempat rokoknya saja.” 

      Si madame pun bertanya, “Untuk apa?” Penulis menjawab, “Hanya untuk koleksi saja. Mungkin suatu saat bisa saya jadikan ilustrasi untuk tulisan saya. Sebab saya memiliki hobby menulis.” Lalu penulis mendapat tempat rokok tersebut. (bersambung ke bagian dua: Membedakan Jenazah Pria vs Wanita dari Tulangnya)        



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.