Destinasi Keluarga di Klaten | Foto Underwater Yang Asyik
Waktu yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba. Sebelum dimulai, kami berdiri di titik kumpul untuk mendapat semacam briefing. Pertama-tama, ditegaskan lagi bahwa yang tidak bisa berenang wajib menyewa pelampung.
Kedua, kami ditanya oleh instruktur, “Apakah di antara Bapak dan Ibu ada yang menderita penyakit jantung, asma atau epilepsi?” Sebetulnya Mas Slamet suami Tenny, sang tuan rumah menderita penyakit jantung. Namun melalui suatu kompromi dan pendekatan secara medis oleh penulis yang dokter gigi, akhirnya diizinkan juga.
Destinasi Keluarga di Klaten, Bisa Foto Dalam Air
Sebetulnya di dalam kolam tersebut tersedia beberapa spot foto dengan berbagai properti, seperti: becak, motor, set love, sepeda, ayunan, underwater walker, jet ski, tv/laptop, dan tenda. Akan tetapi sehubungan pada hari ini banyak pengunjung, maka kita hanya kebagian satu spot, yaitu berupa naik motor trail.
Senam dulu sebelum menyelam untuk foto underwater |
Sesi foto diawali oleh Mas Slamet dulu, lalu suami penulis. Sambil menunggu waktu, penulis mulai nyemplungin kaki. Hihihi…dingin segar. Tentu saja karena memang di sini merupakan sumber air alami.
Kini saatnya untuk berfoto under water. Antara titik kumpul yang merupakan tempat menunggu di pinggir kolam menuju spot foto jaraknya sekitar 1 m. Dari titik kumpul tersebut, penulis yang memakai pelampung (karena tidak bisa berenang) dituntun oleh sang pemandu.
Setelah sampai pada properti sepeda motor trail itu, penulis mendapat instruksi agar ujung kaki memegang erat pada tangki bensin dari sepeda motor trail tersebut. Setelah fix dan yakin tidak lepas, baru baju pelampungnya dilepas, dengan tujuan agar penulis bisa masuk dalam air (nyelam) sejenak.
Seru, Berfoto Bareng Ikan Dalam Kolam
Ketika sudah ready, sang juru foto yang merangkap sebagai pemandu memberi isyarat agar penulis memasukkan kepala dalam air serta menahan nafas dengan arahan agar jangan lupa untuk tersenyum.
Penulis dan pemandu sama-sama menyelam sejenak dan pemandu melakukan sesi jeprat-jepret. Tapi penulis yang ketakutan malah mendapat hasil gambar dengan posisi mata merem dan tanpa tersenyum. Duhh..sungguh sulit sekali untuk bisa action seperti di darat yaa,,.
Pemandu sempat meminta untuk mengulang adegan sesi foto tadi. Karena menganggap hasil gambar kurang sempurna. Tapi untuk pengalaman pertama, cukup ok lah.
Setelah sesi foto, dibuat pula sesi video mini. Video ini dibuat selama kita mampu bertahan nyelam dalam air. Pose bisa dengan gaya melambaikan tangan atau lain-lain.
Untuk Foto, Tak Harus Bisa Berenang Asal Tak Punya Sakit Berikut Ini
Jadi di Umbul Ponggok ini merupakan tempat foto underwater, di sini tak perlu skill berenang. Hanya saja foto underwater ini tidak disarankan bagi yang punya sakit jantung, asma maupun epilepsi.
Airnya bening, tidak ada ombak, disertai para penghuninya, ikan-ikan yang sangat bersahabat dan kooperatif.
Kita hanya beli pakan ikan seharga dua ribu rupiah saja. Umbul Ponggok memang unik dan berbeda karena bisa merasakan sensasi menyelam pada air bening nan segar serta bisa bermain dengan ikan tawar warna-warni.
Pemotretan di pagi atau sore akan menghasilkan gambar yang lebih bagus, karena airnya lebih jernih dan sinar matahari masih dari samping bukan tepat di atas kepala.
Harus Bersabar Kalau Mau Berfoto, Ini Sebabnya
Selain itu pada siang hari jumlah pengunjung biasanya lebih banyak, wisatawan pun tidak bisa secara leluasa mencari spot atau properti yang diinginkan. Jika hari libur, tempat wisata ini dipadati pengunjung. Maka harus sabar untuk ambil antrian berfoto
Selesai acara foto bareng ikan koi aneka warna yang pemberani namun sangat ramah ini, kami langsung mandi dan ganti baju. Langsung menuju konter foto untuk mengambil hasil foto dengan cara ditransfer ke ponsel penulis.
Setelah itu baru di share pada ponsel teman yang ikut nyemplung tadi. Usai urusan foto, penulis masuk ke mobil untk melanjutkan acara. (bersambung ke: Wisata Kuliner Khas Klaten)
Kembali ke tulisan: Umbul Ponggok, Kolam Alami Sejak Masa Belanda
Leave a Comment