Destinasi Keluarga di Klaten | Masjid Al Aqsho Ala Jawa

 


      Dalam dunia travel writing, antara traveling dan photography sudah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut harus bersinergi secara optimal, agar menghasilkan tulisan yang menarik untuk dibaca.

      Akhir-akhir ini travel writing berkembang sangat pesat, seperti adanya underwater photography. Para traveler bisa berfoto di dalam air bersama penghuni air. Kebanyakannya hal seperti itu dilakukan di laut.

      Nah..untuk mendapatkan hasil tersebut, pasti dibutuhkan beberapa skill, seperti bisa berenang, memiliki kemampuan untuk diving (menyelam) plus perlengkapannya, serta mempunyai kamera yang bisa digunakan dalam air, sekaligus mengoperasikan. Dannn..semua itu sama sekali tidak dimiliki oleh penulis.

      Tidak lama kemudian, di dunia medsos berseliweran beberapa foto dari teman yang bisa action bersama aneka ikan berwarna cantik. Katanya siy..foto tersebut diambil di Umbul Ponggok, Klaten.

Destinasi Keluarga di Klaten, Wisata Reliji yang Syahdu

      Berbicara tentang Kota Klaten, penulis langsung teringat, bahwa di kota ini merupakan tempat tinggal si Tenny, teman sekelas penulis yang sama-sama pernah mengenyam pendidikan selama tiga tahun di SMPN 1 Bondowoso.

      Maka penulis langsung berpikiran, “Kenapa tidak dibuat pertemuan semacam reuni SMP, sekaligus menyambang Tenny di sana.” Penulis pun mengkonfirmasi dengan Tenny dan diskusi dengan beberapa teman.

Akhirnya, dengan diskusi yang cukup panjang dan alot, diputuskan bahwa rombongan kecil (berjumlah 11 termasuk penulis dan suami) yang berasal dari kota Bondowoso, Surabaya, Malang dan Jombang akan berkunjung ke kota Klaten dan sekitarnya pada 6-8 Juli 2019.                                                                  

    Minggu pagi itu, ada dua teman kami, si Rini dan Yanti yang memeluk Kristen ingin melakukan kebaktian. Sedangkan penulis, tuan rumah dan Adib, sebagai ketua komunitas alumni ‘77 SMPN 1 Bondowoso juga ingin melakukan ‘sujud’ di rumah Allah Swt.


      Rumah ibadah yang akan kami tuju ini bernama, Masjid Agung Al Aqsha. Nama yang mengingatkan pada masjid yang berada di negeri Timur tengah.

Malah Menyaksikan Momen Sakral Di Lokasi

Masjid ini sangat bersih dan yang menjadi tempat peribadatan terbesar dan paling megah bagi kaum muslim di Jawa Tengah ini memiliki luas sekitar 5.200 meter persegi. Pada area luar masjid tampak halaman yang luas dan dihiasi taman cantik nan hijau.

      Lalu kami mulai masuk dan melakukan sholat tahiyatul masjid dan dhuha. Di dalam masjid ini suasananya terasa sejuk serta menyenangkan. Setelah sholat, kami menunggu sembari berzikir.

Dari luar masjid, sayup-sayup terdengar lantunan talbiah dari beberapa jamaah yang sedang melakukan manasik haji di masjid ini. Ada perasaan haru menyeruak dalam kalbu.

Penulis pun ikut melantunkan secara perlahan, dan ikut larut pada ingatan tahun 2011. Ketika penulis pernah diundang oleh-Nya untuk ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji. Subhanallah… sungguh bisa membangkitkan kenangan yang merupakan pengalaman relijius.

      Sejenak tercengang. Ternyata masjid di Klaten ini juga mempesona, dengan keelokan desain arsitek pada interior yang sangat cantik. Dari tempat shalat terlihat mihrab setinggi 10 meter yang dihiasi dengan berupa ornamen yang cantik.


Di dekat tempat tersebut tampak sepasang pengantin yang didampingi oleh keluarga sedang melakukan ijab qabul. Yahh...kedua peristiwa tadi (haji dan menikah) sama-sama merupakan tindakan ibadah yang telah menjadi perintah Nya.

Alhamdulilah..timbul rasa syukur saat berada di masjid ini, karena bisa merasakan nikmat beribadah dan nimat berkumpul dengan keluarga dan teman semasa sekolah.

Dari acara ‘sujud’ di masjid Al Aqsha, kami menjemput teman yang juga telah selesai melakukan ibadah di gereja. MasyaAllah..sungguh luar biasa.

Reuni Teman Sekolah Di Klaten

Inilah pertemanan yang sesungguhnya. Pertemanan dengan saling menghargai dan bertoleransi diantara kita. Hal ini  merupakan salah satu bentuk Indahnya keberagaman di Indonesia.


     Selanjutnya kami pulang dulu ke rumah Tenny untuk sarapan, tentunya sambil mengurai cerita lama di kala masa sekolah. Namanya juga bertemu teman lama, pastilah ngobrol dan cerita ngalor ngidul sebagai tombo kangen.

Sehingga saat berangkat ke Umbul Ponggok sudah agak siang. Sekitar jam 09.00 WIB pagi. Yeahh..Molor dari rencana semula.

Perjuangan Dapatkan Sesi Foto Dalam Air

      Salah satu hal yang harus dilakukan saat berada di Umbul Ponggok ialah melakukan sesi pemotretan dalam air. Tidak usah khawatir, bagi para wisatawan yang tidak memiliki kamera underwater, di sini terdapat jasa penyewaan kamera underwater, lengkap bersama operatornya.      

     Sesampai di sana, terlihat pengunjung yang tumplek blek. Iya ya...hari ini kan hari Minggu, dan bertepatan dengan liburan sekolah. Jadi ya pastilah, tempat rekreasi ini ramai.

Seperti biasa, setelah membeli tiket seharga Rp 15.000,- kami langsung menuju tempat untuk melakukan foto underwater. Ternyata kami mendapat giliran setelah jam 1.00 siang. Haaa !!. ya terlalu lama dong. Keburu penulis dan teman-teman mau balik ke Surabaya.(bersambung ke bagian dua: Kolam Alami Sejak Masa Belanda)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.