Pengalaman Traveling di Lokasi (Diduga) KKN Desa Penari
Sepintas lalu penulis mengikuti berita elektronik mengenai kisah seram dengan judul: KKN di Desa Penari. Pada awalnya kurang menaruh perhatian pada cerita yang based on story atau berdasarkan kisah nyata ini.
Pada awalnya, cerita ini muncul dari seseorang yang menamakan dirinya sebagai simple man di Twitter dan menjadi kisah yang viral pada 2019. Akun simple man itu bercerita dengan tidak menyebut nama tokoh asli, juga tempat lokasi asli dari tempat KKN tersebut.
Lama-kelamaan banyak yang penasaran. Kota tersebut disebut dengan kota B. Saat itu diduga bisa di kota Bondowoso atau Banyuwangi. Lama-kelamaan, para nitizen mulai menebak bahwa tempat tersebut berada di kota Banyuwangi, tepatnya di Telogo Rowo Bayu, Songgon. Bahkan mulai diwawancara petugas yang memang membenarkan peristiwa tersebut.
Cerita Di Medsos Jadi Novel Lalu Film
Setiap saat kisah ini terus dibahas sampai dibuatkan novel dan juga film dengan judul yang sama. Bahkan konon, ini jadi film sukses dan terlaris Indonesia sepanjang masa di pasaran dengan jumlah penonton yang hampir menyentuh angka 9 juta orang. Bahkan dianggap sebagai film terlaris yang mengalahkan film Spiderman. Luar biasa.
. Ketika disebutkan nama tempat ini ..penulis langsung makdeg gitu. Sebab tempat ini ternyata pernah penulis datangi. Dan di antara kisah traveling lainnya, hanya kisah berkunjung ke tempat ini yang memang agak menyeramkan.
Penulis berkunjung Tahun Baru 2015. Yaitu 1 Januari 2015. Memang dalam rangka merayakan tahun baru bersama suami dan teman kantornya.
Dikarenakan saat ini hampir semua media membahas, maka penulis yang menyimpan tulisan ini mulai membongkar harddisk yang berisikan tulisan lama yang memang belum sempat di-publish.
Pernah akan di-publish ke harian Surya namun ditolak dengan alasan tulisan terlalu panjang dan mengandung bahasa yang alay.
Baiklah…para pembaca yang bahagia..mari menikmati kisah lama penulis yang dijamin tidak kalah seramnya dengan kisah: KKN Di Desa Penari. Tentunya tulisan lama tidak diedit sama sekali, karena memang sesuai dengan yang ingin penulis ceritakan. Hanya dirapikan saja.
Dan…..inilah tulisan lama tersebut.
Pengalaman Traveling di (Diduga) Lokasi KKN Desa Penari
Mulai Berangkat Dari Surabaya, 31 Desember 2014
Akhir-akhir ini, beberapa objek wisata cukup ‘menggeliat’ atau sedang ‘naik daun’ di Banyuwangi. zaman dulu dalam sejarah dikenal sebagai Kerajaan Blambangan.
Rupanya kota ini tidak ingin kalah pamor dengan Pulau Bali, tetangganya yang sudah terkenal lebih dulu. Memang secara geografis, letaknya berdekatan. Jadi aura yang dimiliki tidak jauh berbeda.
Acara pergantian tahun baru 2015 penulis lalui dengan cara cukup unik. Sungguh lain dari tahun tahun sebelumnya. Yakni merayakan pergantian tahun di atas Kereta Api (KA) diteruskan traveling tour de Banyuwangi, dengan mengunjungi beberapa objek wisata secara maraton. Penulis bersama suami dan anak bontot yang berumur 12 tahun.
Dari Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP) menggunakan transportasi KA Mutiara Timur Malam. Kebetulan si bontot belum pernah merasakan naik KA (malah pernah naik kereta MRT di Singapura). Sampai di stasiun Banyuwangi, kami menggunakan jasa travel.
Berhubung malam pergantian tahun, yang identik dengan suasana macet, maka sehabis shalat maghrib, kami sudah berangkat. Seperti biasa, sambil menunggu keberangkatan KA, di Stasiun Gubeng disuguhi hiburan live dengan dua penyanyi cantik.
KA berangkat on time, sekitar pukul 22.00 WIB. Seperti biasa suasana pergantian tahun baru, sayup-sayup terdengar tiupan terompet. Tanda menunjukkan masuknya awal tahun 2015.
Foto Utama: hutan sekitar Telogo Rowobayu (dok. pribadi)
bersambung ke bagian 2: Fakta Menarik Telogo Rowobayu
Leave a Comment