Pengalaman Traveling di Lokasi (Diduga) KKN Desa Penari (bag-2)

 


      Setelah sholat Subuh di masjid terbesar di Banyuwangi, kami mengisi perut, dan dilanjutkan ke pantai boom, Desa Wisata Osing (DWO), ke air terjun Jagir Indah, dilanjut ke Telaga Rowo Bayu, atau masyarakat setempat ada yang menyebut dengan sendang. 

Tempat wisata ini terletak di desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Konon airnya bisa menyebabkan awet muda dan kencang pada kulit. Haaa?

    Perasaan, kok baru dengar ya nama objek wisata ini. Penulis biasanya sudah browsing dulu dan menata acara tujuan wisata. Namun kali ini penulis ikut saja, karena  pihak travel telah mengatur semuanya. 

Fakta Menarik Telaga Rowobayu 

      Fakta pertama adalah situs Rowo Bayu ini merupakan Petilasan Pertapaan Prabu Tawang Alun (PTA). Tempat ini merupakan tempat bertapa atau semedi setelah beliau menyerahkan kekuasaan pada adiknya.

      Prabu Tawang Alun pernah menjadi Raja Blambangan yang menggantikan ayahnya, Pangeran Kodung pada tahun 1659 M. Konon Kerajaan Blambangan berdiri pada 1655-1691. 

Adapun wilayah kekuasaan meliputi: Jember, Lumajang, Bondowoso dan Panarukan. Sekarang nama Prabu Tawang Alun ini diabadikan sebagai terminal bis antarkota di Jember.

      Perjalanan ditempuh pun dengan menguras “emosi jiwa dan raga.” Kenapa demikian?

Jalan setapak yang dilalui berupa tanah

      Ya iyalahh..... karena selain jalannya berbatuan, membuat mobil berjalan geronjalan ala offroad. Sehingga tubuh serasa diayun-ayun. Cukup memacu adrenalin juga nihh. Cukup menguras energi fisik atau “emosi raga” kan?

Perjalanan menuju Telogo Rowobayu yang Eksotik

      Namun terasa asyik. Hal ini disebabkan selama perjalanan, kanan dan kiri di sepanjang perjalanan penuh dengan hutan alami tropis nan eksotik. Pokoknya asri buangetlahh...... Ini lho  yang penulis maksud dengan menguras “emosi jiwa”. hehehe.

Jalan yang dilalui sudah berupa semen, walau tidak terlalu lebar.

      Jendela mobil, kami buka, demi menikmati pemandangan. Tak henti-hentinya bibir ini berucap syukur atas kekayaan alam negeri tercinta ini. 

Bisa mengeksplor udara bersih yang mengandung oksigen konsentrasi tinggi, yang dikeluarkan oleh pepohonan yang berderet.

Pemandangan Apik Namun Surem dan Seram

      Sebenarnya cukup apik sih, tapi kok terasa singup gituuu. Mana langitnya saat itu  berwarna putih keabuan, karena mendung. Suasananya cukup redup, sebab Matahari seolah enggan memancarkan cahaya. Antara surem dan seram nih. Ahhh....tapi penulis berusaha menepis perasaan ini. 

Telaga Rowo Bayu, yang airnya berwarna hijau, terlihat sangat tenang.

Airnya Telaga Rowo Bayu berwarna hijau, terlihat sangat tenang seolah-olah menyimpan sejuta misteri dan menjad saksi bisu berbagai peristiwa sejarah sampai saat ini. 

Dari kejauhan tampak bunga kecil berwarna ungu muda dan semacam umbul-umbul berwana merah putih. Yaaa... Indonesia banget.

Sebenarnya ada rasa malas naik, namun terprovokasi pada air yang konon bisa membuat awet muda

      Penulis masih penasaran dengan berita yang konon airnya bisa menyebabkan awet muda dan kencang. Tapi ternyata letaknya agak jauh di tengah sana dan wajib jalan kaki agak naik di jalan setapak yang kecil di sekeliling telaga.

      Biasanya penulis malas jalan kaki jauh, apalagi jalannya agak menanjak, berarti kudu treking juga. Namun...........demi memenuhi rasa ingin tahu mata air yang wow. 

Seperti diceritakan tadi. Serta demi berburu foto narsis di spot ini, maka penulis berencana ikut rombongan. Beberapa peserta enggan berkeliling.

Sampai di Telogo Rowo Bayu yang Penuh Misteri

      Sampai di lokasi, ternyata disambut mendung, ditemani hujan rintik-rintik. Hadeehh, mana gak bawa payung lagi. Begitu turun dari mobil, penulis melihat pemandangan sekitar dengan perasaan yang apa ya?......., gak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh.

      Bila disimak lebih dalam, nampak Sebuah telaga berisi air berwarna hijau, yaa, kira-kira berbentuk bulat lonjong. Sekitar telaga dikelilingi  jalan setapak, yang di atasnya tumbuh dikelilingi aneka macam pohon yang lebat. Ada beberapa pohon yang dihiasi bunga berwarna ungu muda dan merah.

      Tempat wisata ini sebenarnya bisa dikatakan cukup menarik. Karena mengandung three in one  ya, karena bisa berfungsi sebagai objek sejarah juga objek wisata edukasi biologi dengan sistem ekologi hutan dan objek wanawisata untuk sekadar refreshing tentunya. 

Saat itu ternyata pengunjungnya cukup ramai juga. Mungkin karena liburan tahun baru. (bersambung ke bagian tiga: Terasa Nuansa Mistik 

kembali ke bagian pertama klik sini

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.