Pengalaman Traveling di Lokasi (Diduga) KKN Desa Penari (bag-3)

    


Sebenarnya cukup apik pemandangan di sihhh, tapi kok terasa singup gituuu. Mana langitnya saat itu  berwarna putih keabuan, karena mendung. 

Suasananya cukup redup, sebab matahari seolah enggan memancarkan cahaya. Antara Surem dan Seram nih. Ahhh....tapi penulis berusaha menepis perasaan ini.

      Sebenarnya ada rasa malas naik, namun terprovokasi pada air yang konon bisa membuat awet muda

      Penulis masih penasaran dengan berita yang konon airnya bisa menyebabkan awet muda dan kencang. Tapi ternyata letaknya agak jauh di tengah sana dan wajib jalan kaki agak naik di jalan setapak yang kecil sekeliling telaga..

      Biasanya penulis malas jalan kaki jauh, apalagi jalannya sedikit menanjak, berarti kudu trekking juga. Namun...........demi memenuhi rasa ingin tahu mata air yang woww... , seperti diceritakan tadi. Serta demi berburu foto narsis di spot ini, maka penulis berencana ikut rombongan. Beberapa peserta enggan berkeliling.

Mulai trekking dengan rasa yang agak takut.

      Benar saja, penulis cukup kerepotan untuk jalan jauh dan cukup terengah-engah. Mana gerimis, tak ada ojek payung lagi. 

Penulis menggunakan pasmina untuk menutupi kepala. Suasananya... asyik-asyik gimana gitu. Penulis berusa berani dan berkata pada diri sendiri, “Yaelaaaaahhh, mungkin ini perasaan penakut saja.” 

      Tidak lupa penulis mengucapkan salam pada para penghuni yang tak kasat mata, “Assalam mualaikum wr wb.... permisi... numpang lewat.“ 

Penulis pun mengambil beberapa momen untuk diabadikan. Seperti bisa ditebak... penulis sudah ketinggalan dengan rombongan yang masih muda, termasuk si bungsu.

      Di tengah jalan yang makin menanjak. Ada pohon tumbang, dengan posisi jatuh ke tengah telaga. Penulis ingin mengabadikannya via kamera. Tapi penulis membatin, “Nanti saja ah, ketika balik. Ini sudah tertinggal jauh dengan rombongan.”

Dari posisi situs di atas, tampak pohon tumbang, dan jalan menuju situs petilasan Prabu Tawang Alun. Ada beberapa tumbuhan berwarna merah cerah. Cukup kontras dan apik dengan warna air telaga rowo bayu yang hijau


Suasana Petilasan Prabu Tawang Alun 

      Akhirnya, setelah bersusah payah, sampai pula di tempat. Nampak beberapa penjaga situs ini,  seperti pedanda (Pendeta umat Hindu Bali) berpakaian serba putih yang mempersilakan kami untuk mengisi buku tamu. 

      Beliau menjelaskan, “Bahwa di sini, bukan menganut aliran tertentu, semua agama diizinkan memohon di situ.” Sambil menunjuk tempat bertapanya Prabu Tawang Alun yang sudah direnovasi.

Sumber Air yang Dianggap Bisa Awet Muda 

      Beberapa pengunjung tampak membasuh muka dan mengambil wudhu pada air pancuran di situ. Penulis ragu dan agak bergidik juga sebenarnya.Begitu juga si bungsu. Akhirnya dengan mengucap Bismillahirohmannirohim, penulis mengajak si bungsu untuk mengambil wudhu juga.

   Penulis berpikir ini bukan sesuatu yang syirik kalau sekadar mengambil air wudhu. Lagian kan tidak meminta sesuatu, apalagi memuja apapun selain kepada Allah Swt. Penulis hanya ingin melihat situs ini. 

Tiba-tiba saja hilang sudah rasa ingin memohon cantik dan kulit kencang. Kemana larinya keinginan tersebut yaaa? Halaaaa..yang ada malah rasa mengkorok (baca merinding).

Salah satu sumber mata air Dewi Gangga. Dikelilingi tanaman yang rimbun nan subur tumbuh d isekitarnya


      Airnya sangat segar dan dingin. Konon bisa langsung diminum. Masuk akal juga, kan ini air pegunungan to? Soal hawanya..... super dingin dan suejukkk ditambah angin yang berdesir...berrrrr.

Terasa Nuansa Mistik      

Tampak bangunan baru kecil, di luar ada tangga kecil. Nampak beberapa alas sepatu dan korden sederhana. 

Batu yang ditutup kain putih dan diberi bunga sebagai tempat bertapa Prabu Tawang Alun.


Penulis menyibak dan melongok sebentar. Nampak batu kecil, berbentuk  bulat agak menonjol berwarna putih. Dengan beberapa bunga. Ya.....batu itu yang digunakan Prabu Tawang Alun untuk duduk bertapa. 

      Entah kenapa kok penulis yang hobi jeprat jepret, hanya sekali saja mengabadikan suasana di situ. Itupun minta ditemani penjaga. Kenapa ya ? Hiiiii..... Rasanya ada nuansa MISTIK yang kental di sini. Bahkan si bungsu juga tidak mempunyai keinginan untuk mengintip. Penulis sempat ajak untuk berpose namun dia menolak. (bersambung: Kejadian yang bikin Merinding)

Kembali ke bagian dua: Fakta Unik Telaga Rowobayu

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.