Lidah Kering Karena Rokok | Visite Pasien Rawat Inap
Seperti biasa, saat menjalani tugas sebagai dokter gigi (drg) Spesialis Penyakit Mulut (Sp PM) yang harus visite dengan mendatangi beberapa ruang rawat inap.
Kala itu, di antaranya harus visite ke ruang pulau Bacan
lantai 1 (Ruang Pulau Bacan terdiri dari tiga lantai). Selain didampingi Pak
Gito sebagai dental therapist (dulu namanya perawat gigi).
Penulis juga mengajak adik-adik mahasiswa dari D4 semester V
jurusan Kesehatan Gigi POLTEKES Surabaya yang sedang melaksanakan praktik
sebagai dental assistant spesialistik di RSPAL dr. Ramelan Surabaya.
Dalam ruang
rawat ini terlihat seorang bapak dengan badan kurus, usia 57 tahun (sebetulnya
tergolong masih usia muda). Dengan keadaan umum lemah, namun kondisi sadar
penuh.
Keterangan foto utama: saat penulis menjadi operator yang didampingi dua mahasiswi Poltekkes.
Infeksi Pada Lidah
Seperti biasa pula Pak Gito langsung menyiapkan peralatan
untuk melakukan Oral Health Care, sebuah tindakan untuk membersihkan dan
mengobati rongga mulut dengan cekatan.
Dikarenakan saat
itu selain bertugas sebagai klinisi, penulis juga merangkap menjadi pembimbing
bagi adik-adik mahasiswa tadi, maka sambil membersihkan rongga mulut pasien.
Penulis juga menjelaskan, “Lihat ya dik…lidahnya berwarna
putih dan berkerak, menandakan adanya dugaan infeksi jamur serta xerostomia
(mulut kering). Berarti harus kita buat jadi lembab agar tidak terjadi infeksi
sekunder.”
Penulis melanjutkan, “Lihat
juga pada gigi depan bawahnya terlihat adanya crusty saliva atau cairan
ludah yang mengering warna hitam dan sangat lengket di gigi. Ini juga wajib
dibersihkan dengan cara dikerok pakai alat, agar tidak menjadi sarang bagi
kuman-kuman yang macamnya sangat banyak di rongga mulut.”
Kedua mahasiswa tadi mendengar sambil merasa takjub karena
baru kali ini mengasisteni drg Sp.PM dengan kasus yang belum pernah ditemui.
Belum selesai penulis memberi penjelasan tiba-tiba, istri pasien
langsung berkomentar, “Bapak ini perokok berat Bu dokter... sehari habis berapa
(lupa).”
Istri pasien melanjutkan bicara, “Sudah saya ingatkan bolak-balik...begitu
juga dokter sudah melarang, bahkan kemarin mau dioperasi juga tetap merokok.”
Hehehe...tentu saja sebagai dokter saya berada pada POSISI
YANG CUKUP SULIT.
Percandu Rokok, Ada Yang Ingin Stop Tapi Tak Tahu Caranya
Dari sisi pasien, juga kasihan karena kondisi sedang lemah, malah
diomeli. Dari sisi sang istri ada benarnya juga. Karena pada saat suami sakit,
tentunya si istri harus menunggui suami selama 24 jam.
Entah bagaimana penulis langsung berceletuk, “Maafkan bapak ya Bu… Sebenarnya
bapak ini ingin berhenti,namun tidak tahu caranya.”
![]() |
Karena pikiran penulis teringat pada postingan seorang dokter spesialis jantung yang mengatakan bahwa sebenarnya beberapa pasien ingin berhenti merokok namun tidak tahu caranya.
Pada rokok
memang bisa membuat adiksi (kecanduan). Hal ini terjadi karena dalam rokok
terdapat di antaranya zat nikotin yang merupakan zat adiktif.
Nikotin merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin, suatu neurotransmitter yang memberikan rasa senang dan relaksasi. Efek ini membuat rasa senang dan ingin mengulanginya, sehingga menimbulkan ketergantungan.(bersambung ke bagian kedua: Penyakit Mulut dan Tumor Akibat Merokok)
Leave a Comment