Penyakit Mulut dan Tumor Akibat Merokok | Visite Rawat Inap

Banyak penyakit yang menjangkiti tubuh akibat dari konsumsi rokok. Selama penulis menjadi dokter gigi (drg) spesialis penyakit mulut (Sp.PM), sering menjumpai pasien dari efek buruk merokok. 

Pada bagian pertama, penulis menceritakan pengalaman melakukan visite pasien rawat inap. Dalam ruang rawat ini terlihat seorang bapak agak sepuh dengan badan kurus, usia 57 tahun, sebetulnya tergolong masih usia muda. Dengan keadaan umum lemah, namun kondisi sadar penuh.

Rongga Mulut Menghitam dan Kering

Pada gigi depan bawahnya terlihat adanya crusty saliva atau cairan ludah yang mengering warna hitam dan sangat lengket di gigi. Ini juga wajib dibersihkan dengan cara dikerok pakai alat, agar tidak menjadi sarang bagi kuman-kuman yang macamnya sangat banyak di rongga mulut.

Dari sisi pasien, juga kasihan karena kondisi sedang lemah, malah diomeli. Dari sisi sang istri ada benarnya juga. Karena pada saat suami sakit, tentunya si istri harus menunggui suami salama 24 jam.

      Entah bagaimana penulis langsung  berceletuk, “Maafkan bapak ya Bu... Sebenarnya bapak ini ingin berhenti merokok, namun tidak tahu caranya.”  

Karena penulis teringat pada postingan seorang dokter spesialis jantung yang mengatakan bahwa sebenarnya beberapa pasien ingin berhenti merokok namun tidak tahu caranya.

Pada rokok memang bisa membuat adiksi (kecanduan). Hal ini terjadi karena dalam rokok terdapat di antaranya zat nikotin yang merupakan zat adiktif. 

Nikotin Bikin Ketergantungan

Nikotin merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin, suatu neurotransmitter yang memberikan rasa senang dan relaksasi. Efek ini membuat rasa senang dan ingin mengulangnya, sehingga menimbulkan ketergantungan.

Setelah selesai  membersihkan dan mengobati rongga mulutnya, kini giliran mengisi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit  (SIMRS), sebuah aplikasi mengenai rekam medis pasien.

Berfoto bersama mahasiswi magang jurusan Kesehatan Gigi usai visite beberapa ruangan

Dari aplikasi tersebut diketahui bahwa pasien ini dirujuk oleh dokter Sp.BS (dokter spesialis bedah saraf) dan post craniotomy (habis selesai dilakukan operasi kepala) yang disebabkan adanya tumor ganas di kepala, tepatnya dengan diagnosis: secondary malignant neoplasma of brain and cerebral meninges.

Tumor Ganas Paru-paru Merembet Ke Otak

Jadi rupanya tumor ganas di kepala merupakan metastasis (anak sebar) dari tumor di organ paru-parunya. Ya, jadi ternyata pasien tersebut dulunya pernah kena kanker paru-paru dan sekarang menyebar organ otak yang letaknya di dalam kepala.

Ahhh..pantas saja istrinya marah. Sebenarnya rasa marah itu merupakan ungkapan rasa sedih karena ekspektasi yang tidak sesuai dengan harapan atau lainnya.

PESAN MORAL

      Hayukk....buat bapak-bapak yang masih merokok... sayangilah diri sendiri dan keluarga. Sebab kalau sakit pasti bukan bapak saja yang repot, tentu keluarga, termasuk istri juga repot.

Memangnya mau? Sudah sakit, masih diomel-omeli oleh istri. Pasti makin sedih kan? Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

NO SMOKING & HEALTHY LIFE STYLE.

DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI TANPA TEMBAKAU SELURUH DUNIA.

(World No Tobacco Day, setiap 31 Mei).

(Kembali ke bagian pertama: Lidah Kering Karena Rokok | Visite Pasien Rawat Inap


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.