Wisata Ke Pulau Komodo dan Baksos di Labuan Bajo (bag. 2)
Penulis pernah membaca, kalau ingin ke Labuan Bajo harus transit dulu di Kupang lalu berganti dengan pesawat kecil, dan baru bisa menuju Labuan Bajo. Ternyata..zaman now....tidak begitu lagi. Karena sekarang sudah tersedia penerbangan yang direct flight dari Surabaya langsung ke Bandara Komodo, Labuan Bajo. Dengan waktu tempuh hanya 1,5 jam saja. Catat ya..
Saat check in di konter Batik Air di Bandara Juanda pada 19
Juli 2020, penulis sengaja minta tempat duduk dekat dengan jendela. Dengan
tujuan agar bisa melihat pemandangan kepulauan Nusa Tenggara. Dalam pesawat,
penulis mendapat teman duduk sepasang bule. Selama duduk dalam pesawat,
terlihat birunya langit dengan hamparan awan putih bak kapas yang
berdungkul-dungkul, disebelahnya tampak awan yang berwana putih agak keabuan.
Menjelang mendarat, terlihat perairan yang berwarna biru tosca serta pasir
putihnya, dihiasi beberapa pulau kecil. Alangkah indahnya ciptaan-Mu Gusti.
![]() |
Pulau karang wilayah NTT dari balik jendela pesawat |
Tiba di Labuan Bajo
Pesawat mulai turun perlahan-lahan, pertanda akan landing.
Ohh...rasanya daku sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan Si Komo.
Sampailah jua di Bandara Komodo, Labuan Bajo. Bandara ini tampak dikitari oleh
beberapa bukit.. Yuhuii....saat turun dari pesawat penulis sudah disambut cuaca
cerah dengan alam yang manis nan eksotis.
Bandaranya tidak terlalu besar, tidak sebanding dengan
seringnya pesawat yang landing. Dalam waktu berdekatan pesawat Batik Air dari
Jakarta yang ditumpangi drg. Sita juga landing. Jadilah kami bertemu di bandara
ini. Kedatangan kami sudah dijemput oleh si Komo dalam bentuk maskot oleh dua
orang. Cocok sekali dengan lagunya Kak Seto. Ahh..anggap saja ini pemanasan
sebelum bertemu dengan Si Komo yang asli.
Penulis dan peserta rombongan acara ini sudah ditunggu oleh
GONG KOMODO travel yang bertindak sebagai travel agent untuk menuju Hotel La Prima
agar bisa segera mengikuti seminar. Setelah acara seminar, dilanjutkan dengan dinner, lalu bergeser ke Hotel
Jayakarta untuk beristirahat.
Labuan Bajo - Pulau Rinca – Pulau Kalong- Pulau Kambing
Esok paginya setelah sarapan, panitia telah membagi peserta
menjadi beberapa kelompok sesuai nama kapal Phinisi masing-masing. Kapal
phinisi tersebut ada yang bernama Adishree, Samara 2, Noah, La Unua,
Maipadeapati, Florence, Helena, Cajoma IV, dan La Lunia.
![]() |
Penulis (kanan) bersama rekan di atas kapal Phinisi Labuan Bajo |
Penulis mendapat kapal Cajoma IV bersama 9 drg lainnya. Untuk menghindari salah masuk ke kapal Phinisi, maka setiap peserta diberi stiker dan gelang sesuai kelompok kapal Phinisi. Dan untuk kapal Phinisi Cajoma IV kami mendapat gelang warna pink. Ahaa...warna favorit penulis nih !
Dari Dermaga Labuan Bajo, Naik kapal Phinisi Cajoma IV
Setibanya di dermaga Labuan Bajo, penulis dan rombongan langsung naik kapal Phinisi Cajoma IV. Menjelang berlayar, Pak Dedy selaku tour leader, memberi briefing dulu. Ia menerangkan yang berkaitan dengan keselamatan di kapal, atau sudah tersedia tempat minum berupa tumbler yang diberi nomor. Kami harus menghafalkan nomor masing-masing tumblernya.
Jadi cara minumnya,
sudah nomor plastik atau yang disposable
(sekali pakai) dan mengenai service apa saja yang tersedia di kapal mungil ini.
Misalnya mengenai jam makan atau bila memerlukan sesuatu bisa menghubunginya.
Destinasi pertama ialah ke pulau Rinca yang menjadi tempat pemukiman penduduk (kampung Rinca). Di sini menjadi tempat untuk melakukan Baksos.
![]() |
Jus semangka dan kue tradisional Labuan Bajo di atas kapal Phinisi |
Di meja makan dalam kapal sudah tersedia minuman jus semangka segar dan kue
tradisional. Penulis membawanya naik dan menunggu di atas dek kapal. Di tempat
ini ada beberapa kasur putih yang bisa dipakai rebahan. Di tengahnya ada meja
kecil dengan beberapa snack dan minuman ringan. (bersambung ke bagian 3, klik sini)
Baca bagian 1 di sini
Leave a Comment