Wisata Kapal Phinisi Labuan Bajo (bag-2) | Asyik Di Pantai Kanawa

Setelah puas menikmati view dan berfoto ria di Long Pink Beach yang semakin populer ini, Pak Dedi mengingatkan kami untuk segera kembali ke Cajoma IV. Sebab rombongan harus bertolak melanjutkan petualangan dari pantai ini ke pantai selanjutnya.

Penulis bersama drg. Claudia, drg. Sita, dan drg. Leny membawa kamera masing-masing. Bahkan hampir semua dokter gigi yang berasal dari kapal phinisi lain juga membawa kamera atau Hand Phone (HP). Lalu hasil bidikan kamera kami di-share di WAG (Whats App Gruop) IDE, maka hasil gambarnya juga berbeda, karena tergantung kualitas kamera atau HP dan skill sang fotografernya.

Sesampai di Cajoma IV, penulis membersihkan kaki dan terlihat adanya sisa-sisa pasir yang luruh dari kaki. Setelah terkumpul meninggalkan pasir yang berwarna merah muda.

Makan Siang Di Kapal Phinsi Cajoma IV       


Di Cajoma IV, kami makan siang dengan menu: Nasi putih, balado terong, tumis sawi hijau seafood, asem-asem daging, ayam goreng kremes, cumi asam manis, tahu isi udang dan fresh fruit slice. Fuih… pas banget untuk mengisi amunisi setelah berpanas ria di Long Pink beach.

Selanjutnya kapal menuju destinasi Kanawa Beach. Sambil menunggu kapal melepas jangkar, penulis mulai mencicil untuk packing. Sebab setelah mengunjungi Kanawa beach, yang terletak di Pulau Kanawa. Kami langsung cus ke pelabuhan Labuan Bajo untuk tidur di darat atau di hotel kota tersebut.

Berhubung sailing tour hanya tinggal beberapa jam lagi, maka penulis menggunakan waktu yang tersisa di dek kapal atas dengan menikmati the view of nature dari laut Flores yang dijamin dapat menyejukkan mata dan pikiran. 

Apalagi ditambah dengan suara deburan ombak dan semilirnya angin. Semua ini seolah siap menghantarkan tidur. Dan memang iya… penulis sempat terbuai dan tidur sejenak.

Mantai di Kanawa Beach

Sesampai di Pantai Kanawa, seperti biasa, kami harus dibawa dulu dengan speed boat ke tempat tujuan.  Selanjutnya kami masih harus melalui semacam jembatan yang terbuat dari papan kayu berderet. Di sebelah kanan tampak air sangat bening sehingga terlihat ikan kecil berwarna hitam sedang kruntelan (berjubel) di situ.

Ikan yang sudah terbiasa dengan manusia, sehingga mereka tidak takut lagi. Penulis dan beberapa dokter gigi lainnya mencoba memberi makan ikan-ikan itu.

Kali ini pasirnya berwarna putih memplak (putih cerah), sangat berbeda dengan warna pasir di Long Pink Beach. Kondisi yang sama di Kanawa adalah banyak sekali bule bertebaran. Baik yang berbaju tertutup maupun setengah tertutup (baca : bikini).. hehehe…

Pantai ini memiliki pemandangan indah dengan warna yang amat kontras, antara birunya air laut yang bergradasi namun jernih sebening kaca dibalut oleh buih air putih saat menerpa pantai di hamparan pasirnya yang putih bersih nan lembut.


Langit pun cerah dengan warna biru berawan putih. Sungguh nice view yang tak terbantahkan. Sehingga Kanawa beach ini sangat cocok untuk tempat bersantai, ber-sun bathing, ber-snorkeling dan diving.

Penulis jadi teringat dengan kata mutiara dari Umair Siddiqui tentang pantai yang berbunyi, “There is no place like the beach. Where the land meets the sea an the sea meet the sky.”  

Iya benar sekali, memang tak ada tempat seperti pantai, tanahnya bertemu dengan laut dan laut bertemu dengan langit. Hmm....getting me that vitamin sea.


Rombongan anggota PDGI (Persatuan Dokter Gigi indonesia) di sini ada acara penandatanganan atau Signing Interdisiplinary Dentistry Consensus. Sebetulnya akan dilanjutkan acara senam tapi ditunda untuk dilakukan nanti malam saja di di hotel Labuan Bajo.

Nge-teh sambil Nyamil Snack di Kapal

Sore itu tiba-tiba saja kepala penulis sedikit pening. Mungkin dikarenakan hampir seharian terpapar panas. Paginya trekking ke puncak Pulau Padar dan masih mantai lagi di Long Pink Beach. Kegiatan seperti ini memang tidak pernah penulis lakukan.

Untungnya drg. Sita memberi obat penawar pusing. Dengan segera, kami melakukan perjalanan untuk kembali ke Cajoma IV.

Sesampai di Cajoma IV, di meja telah tersedia snack berupa pisang goreng hangat. Ada dua macam, yaitu pisang goreng original dan satunya pisang goreng bertabur keju. Textur pisangnya sangat pas banget, tidak terlalu lembek karena tua atau terlalu keras karena kurang matang.

Pastinya merupakan hidangan ini wajib dicoba. Ditemani dengan secangkir kopi hangat. Sajian ini ampuh menghilangkan pening (tentunya di samping obat sakit kepala yang sudah bekerja).






Tidak terasa sudah dua hari dan semalam hidup di ‘hotel’ Cajoma IV. Hari ini ialah hari terakhir perjalanan mengeliling kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Merupakan hari kedua bergoyang sampai ke darat

Sambil lalu penulis sekalian menyiapkan barang agar tidak ada yang tetinggal di kapal. Waduh bayangkan kalau ada yang tertinggal di kapal terus harus bagaimana ya... Tapi santai saja kok. Kabel charger penulis juga sempat tertinggal di hotel. Alhamdulilah bisa diatasi oleh Mbak Dewi yang bertindak sebagai travel agentnya.

Perjalanan sailing tour dengan mengelilingi kawasan Taman Nasional Komodo pun usai. Kapten kapal Phinisi Cajoma IV siap mengantar kami kembali ke daratan. (bersambung ke bagian tiga)

Kembali ke bagian satu








Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.